Cari berita aktual di sini
23 Nov 2024

Aroma Ori Coffee Melangit di Tiga Benua

by
5 mins read
? Biji Kopi Tambora dijemur untuk mendapatkan produk turunan kopi yang berkualitas. (Om).

Dompu [EDITOR I News] – Bukan saja peristiwa menggelegar meletusnya Gunung Tambora tahun 1815 silam yang mengguncang benua Eropa, namun ada cerita lain dari Gunung Tambora yang menghiasi panorama hidup masyarakat Eropa.

Jika selama ini masyarakat di belahan dunia mengenal Gunung Tambora karena ledakan dahsyatnya mengakibatkan berakhirnya masa kejayaan Kaisar Prancais, Napoleon, Singa daratan Eropa dalam pertempuran Waterloo yang terjadi pada tanggal 18 Juni 1815 di dekat kota Waterloo sekitar 15 km selatan ibu kota Belgia, Brussels. Atau Tambora memiliki kaldera terbesar di dunia. Atau juga danau purba Satonda berisi air asin yang terbentuk akibat letusan pasak bumi Tambora. Namun dibalik itu semua terselip kekayaan alam zamrud khatulistiwa, yaitu Kopi Tambora.

Kopi Tambora adalah Kopi yang tumbuh dan berkembang di lereng Gunung Tambora, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Dalam sejarahnya, Kopi ini mulai ditanam sejak jaman penjajahan Hindia Belanda.

Awalnya Kopi Tambora sebatas untuk konsumsi rumah tangga. Lama kelamaan dikomersialkan di pasar lokal. Karena memiliki nilai jual tinggi, sekarang Kopi Tambora sudah mengarungi Samudera.

Perjalanan DimulaiΒ 

Seperti kita ketahui, Kopi termasuk Kopi Tambora memiliki nilai ekonomis tinggi dan pangsa pasar yang jelas dan luas, karena hampir semua manusia di muka bumi ini pasti meminum kopi, dan tidak mengenal umur maupun jenis kelamin.

Peluang itulah yang ditangkap oleh Muhdar, seorang doktor yang mengajar di SMA Negeri 2 Dompu.

Dia mulai bergelut di usaha Kopi sejak tahun 2015. Alasannya karena potensi Kopi di kawasan Gunung Tambora sangat luar biasa. Sayangnya biji Kopi Tambora selama ini lebih banyak dibeli oleh orang luar daerah dalam bentuk mentah, dengan harga yang miring karena cara memetiknya yang asal asalan.

? Bule yang datang menonton ajang MottoGP Mandalika Lombok berkesempatan membeli produk Ori Coffee. (Om).

Berangkat dari kondisi itulah, ketimbang Kopi Tambora dibeli dengan harga murah oleh orang lain, sementara terbuka peluang bisnis, dimana biji kopi memiliki produk turunan seperti kopi bubuk, parfum kopi untuk mobil, dan sabun kopi bernilai ekonomis tinggi. Akhirnya diputuskanlah menjadi pebisnis kopi sembari menjadi Umar Bakri.

Modal Dengkul

Diawali dengan modal dengkul, dia hanya memiliki uang 350 ribu rupiah. Waktu itu biji kopi hanya mampu dibeli 10 sampai 20 kilogram dengan harga per kilogram 21 ribu rupiah di pasar tradisional di Kecamatan Pekat.

Biji kopi 10 kilogram itu diolah menjadi serbuk kopi. Proses awalnya biji kopi dijemur, lalu digoreng secara manual, kemudian di heler dan dikemas dengan kemasan sederhana dan diberi nama Ori Coffee. Dalam proses produksi ini, Muhdar memperkerjakan tenaga kerja lepas karena kekurangan modal. Ia harus merogoh kocek saat itu untuk menggaji orang yang menggoreng secara manual yaitu 50 ribu per orang.

Baca Juga  Mancing ceria di kolam masjid Agung Dompu

Karena usaha terus ditekuni, akhirnya bisa berkembang. Produk Ori Coffee mulai dikenal dan omset selalu meningkat.

Setelah berkembang pesat dan keuntungan sudah lumayan cukup, Dia memutuskan untuk membeli mesin roasting sederhana dengan kapasitas 5 kilogram seharga 7 juta rupiah pada tahun 2017.

Pembelian alat penggorengan itu dimaksudkan untuk mendapatkan hasil produksi serbuk kopi yang bagus supaya tidak tertinggal mengingat dunia per kopi-an sudah berkembang jauh.

? Pameran di Mandalika, Lombok Tengah tahun 2020. (Om).

Dibantu KUR BRI

Karena permintaan terhadap produk Ori Coffee terus meningkat dari bulan ke bulan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, dan keinginan memperluas pangsa pasar baru yaitu masuk ke cafe cafe, Muhdar tertarik mengambil Kredit Usaha Rakyat BRI buat pengadaan alat produksi roasting yang memenuhi standar dan lebih moderen. Mesin ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Tahun 2019 itu kredit yang diambilnya sebesar 150 juta rupiah, dengan bunga rendah.

Seperti malaikat tak bersayap, KUR BRI mewujudkan harapan Muhdar menjadi pengusaha sukses, profesional, dan berkelas. Karena setelah mesin roasting moderen dapat dibeli dari kredit KUR BRI, kapasitas produksi meningkat signifikan dan kualitas produksi terjamin. Sehingga tidak heran pangsa pasar Ori Coffee makin melebar kemana mana karena kualitas produksi maupun kemasan makin berkualitas.

Dipilihnya KUR BRI karena bunganya rendah, proses gampang, mudah dan cepat. Kemudian syaratnya tidak ribet salah satunya hanya legalitas usaha dan analisa prospek usaha.

“KUR BRI sangat menopang usaha saya, apalagi bunganya rendah dan proses yang mudah dengan pelayanan setulus hati. Sehingga sangat pas bagi pelaku usaha kecil menengah seperti kami-kami ini,” ujar Muhdar, Selasa (21/11/2023).

Usai mendapatkan KUR BRI, produk Ori Coffee sudah bisa masuk ke mini market lokal dan NTB mall. Selain itu juga dipasarkan di lokasi wisata pantai Lakey, disitu pembelinya bule-bule.

Sudah Melangit di Tiga Benua

Setelah berhasil dipasarkan di wisata pantai Lakey, Ori Coffee semakin dikenal. Bule-bule dari Australia, Spanyol, dan Prancis berebut dan akhirnya mereka menjadi konsumen baru. Setelah mereka kembali ke negaranya pun, mereka tetap memesan kembali produk Ori Coffee.

Ori Coffee pernah juga dikirim ke Turki. Ceritanya produk Ori Coffee menjadi salah satu produk program promosi produk kopi NTB kerjasama dinas Perindag Provinsi NTB dengan kedubes RI di Turki tahun 2021. Diikutkan pada pameran produk biji dan bubuk kopi di Turki karena produk Ori Coffe berkualitas, memiliki prospek yang bagus, dan kontinunitas produksi.

? Pameran Kopi NTB di Istambul Turki tahun 2021 termasuk Ori Coffee. (Om).

Produk yang dipromosi seperti kopi bubuk, kopi biji sangrai (robusta dan arabika). Setelah dipromosi di negaranya Erdogan, Ori Coffe mendapat pesanan dari warga Turki.

Selain pameran di atas, Ori Coffe terlibat pameran dalam negeri di Jakarta tahun 2018 yang diadakan oleh Bank Indonesia.

Baca Juga  BPKAD Dompu dan Inspektorat mandi uang TPP, OPD lain gigit jari

Omset Melejit

Sekarang omset Ori Coffe meningkat tajam. Jika sewindu yang lalu dimulai dari 10 kilogram, sekarang produksinya mencapai 2 ton biji kopi per tahun, dengan varian rasa khas kacang kacangan, gula merah, dan madu.

? Doktor Muhdar sedang persiapan roasting menggunakan alat dari KUR BRI. (Om).

Menjaga Kualitas

Keberhasilan produk Ori Coffe sampai menembus ke tiga benua yaitu benua Australia, Eropa, dan Asia karena kualitasnya. Selain itu promosi secara online dan offline yang masif dilakukan. Promosi secara online menggunakan media sosial instagram dan facebook.

Dalam menjaga kualitas, Ori Coffe memilih biji kopi pilihan dari biji kopi Tambora. Proses pengolahan biji kopi pasca panen sesuai standar operasional prosedur. SOP nya, biji kopi yang dipetik atau dipesan adalah biji kopi warna merah. Selanjutnya penjemuran atau pengeringan tidak langsung diatas tanah. Kemudian penyimpanan tidak diruangan yang lembab supaya tidak berjamur.

? Konsultan PUMKM KPWBI NTB Edi Suhardiman sedang memeriksa biji Kopi Tambora yang akan diolah. (my).

Binaan Khusus Bank Indonesia

Sejak tahun 2017, Ori Coffe menjadi binaan khusus Bank Indonesia regional NTB melalui program Wira Usaha Baru (WUB). Dampak positif dari program ini difasilitas pelatihan dan difasilitasi ketemu dengan calon pembeli skala besar.

Pembinaan oleh BI sejak tahun 2017. Disini Ori Coffee terus digenjot supaya bisa naik kelas.

Konsultan PUMKM KPWBI NTB Edi Suhardiman mengungkapkan, pihaknya mengembangkan beberapa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk pengembangan yang khususnya klaster penanganan masalah inflasi.

Selain itu ada juga program yang dimiliki Bank Indonesia yakni pengembangan kopi di Sumbawa dan Lombok Utara, dan itu sudah ekspor.

Kemudian lanjut Edi, Ori Coffe menjadi mitra binaan BI lewat program pengembangan wanita termasuk kopi. Untuk menjadi mitra binaan BI ada syarat dan terhadap UMKM salah satunya laporan keuangan.

“Dari program binaan ini, UMKM mendapatkan bantuan teknis seperti pelatihan dan mentor, tambah Edi, Selasa (21/11/2023) saat meninjau rumah produksi Ori Coffee.

? Pegawai BI NTB melihat model kemasan produk Ori Coffe ketika meninjau rumah produksi. (my).

Dia menjelaskan, bahwa BI berbicara masalah UMKM dari hulu ke hilir. Artinya tidak hanya budi daya dan pasca panen. Pasar nya pun itu juga harus ada, karena itu menjadi kunci. Namun syarat terpenting untuk menjual harus ada legalitas usaha.

Diakui Edi, kopi di NTB salah satu kopi yang unggul, karena kopi di NTB sudah menjadi sasaran orang yang punya usaha karena kualitas dan kuantitas memadai.

Sedekah OK Selamatkan Hutan dan Mata Air

Selain berbicara masalah ekonomi, owner Ori Coffe juga memikirkan keseimbangan hutan dan lingkungan.

Saat ini Muhdar sedang merancang penanaman kopi seluas 5 hektar, di Desa Woko, Kecamatan Pajo.

Penanaman ini kata doktor lingkungan itu guna menjaga keberadaan mata air, mengingat hampir semua hutan di Dompu dalam sepuluh tahun terakhir sudah hancur akibat pembalakan liar dan illegal logging.

Latest from Blog

Don't Miss

Kopi darat Babinsa Amirudin, pelecut wujudkan ketahanan pangan di Dompu

Salah satu program strategi nasional (PSN) presiden Prabowo yaitu ketahanan dan swasembada

Segera periksa ketua PKK Dompu

Penyidik Kejaksaan Negeri Dompu, Nusa Tenggara Barat, diminta untuk segera memeriksa ketua