Cari berita aktual di sini
23 Nov 2024

Strategi Muhammadiyah Terima Izin Tambang Untuk Menolaknya

by
1 min read
๐Ÿ“ท Konsolidasi nasional ormas Muhammadiyah. (Detik.com).

Oleh: Asyari Usman*

 

 

Tidak mungkin Muhammadiyah mau menerima tawaran Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari Presiden Jokowi. Tetapi, mengapa itu terjadi beberapa hari yang lalu? Mengapa akhirnya ormas yang selalu dinilai keren itu menerima juga?

Kita perlu banting stir melihat keputusan Muhammadiyah meneima IUP itu. Di permukaan, tidak banyak yang memahami mengapa PP Muhammadiyah menerima. Reaksi natural publik adalah menyesalkan, mencela sampai mencerca.

Reaksi yang tidak setuju itu lumrah sekali. Begitulah pemikiran dan kesimpulan linier publik. Reaksi hitam-putih seperti itu wajar sekali.

Padahal, penyataan terbaru Muhammadiyah menerima IUP seharusnya dibaca dengan kamus diplomasi. Bahwa Muhammadiyah menerima IUP yang ditawarkan tersebut untuk menghimpun penolakan yang meluas dari pengurus Muhammadiyah di daerah-daerah.

Baca Juga  Bukan 5 Kader Itu Saja, Yahya Staquf Juga Pro-Israel

Penolakan yang masif inilah nanti yang dikedepankan oleh PP Muhammadiyah. Sehingga para petinggi pusat bisa dengan mudah mengatakan bahwa warga Muhammadiyah tidak berkenan menerima IUP. Karena itu kami terpaksa menolak.

Selama ini, penolakan pertama dipandang oleh pemerintah sebagai sikap politik pimpinan Muhammadiyah saja. Ini berbahaya bagi ormas yang terkenal selalu aklamasi, demokratis, dan taat pimpinan itu.

Dalam beberapa hari ini pernyataan menerima IUP telah memancing reaksi negatif. Dan di hari-hari ke depan nanti akan lebih keras lagi penolakan itu.

Inilah yang sedang ditunggu pimpinan Muhammadiyah. Mereka kemudian bisa dengan enteng mengatakan kepada semua pihak, khususnya pemerintah, bahwa seluruh komponen Muhammadiyah menolak IUP.

Mengapa Muhammadiyah perlu menolak dengan cara diplomatis? Pertama, bisa jadi ada tekanan politis yang hanya pimpinan Muhammadiyah saja yang tahu. Sangat mungkin para petinggi menginginkan agar kebijakan pemberian IUP kepada ormas itu tidak gagal total karena hanya satu ormas saja yang menerima. Dan ormas itu sekarang menjadi bulan-bulanan publik, sendirian tanpa teman.

Baca Juga  Lagi Cerita Curang Pilpres 2024: Ingat Ya, Saya Yang Ngasih Kemarin

Kedua, Muhammadiyah ingin memberikan kesempatan kepada seluruh unsur internal untuk menyampaikan aspirasi mereka tentang IUP. Tentag buruk-baiknya. Pimpinan pusat sudah memprediksi penolak luas.

Kita berharap semoga uraian di dalam tulisan ini menjadi kenyataan. Sebab, kalau Muhamamdiyah benar-benar menerima IUP dan melaksanakannya, maka bersiap-siaplah warga Muhammadiyah untuk melihat fatalitas terburuk dalam sejarah kemaslahatan yang telah mereka bangun puluhan tahun.

 

Jurnalis Senior Freedom News*

 

 

Latest from Blog

Don't Miss

PT Muhammadiyah Mining, Selamat Datang Di Ruang Gelap Pertambangan

Oleh: Asyari Usman*     Raja tambang di negeri ini bernama Haji