Sore tadi, 16/8/2024, hampir seratus kelompok relawan di Sumatera Utara mendaklarasikan dukungan kepada Edy Rahmayadi sebagai calon gubernur Sumatera Utara. Acara ini berlangsung di Tiara Convention Centre.
Tidak kurang dari 5,000 orang dari hampir seratus simpul relawan se-Sumut menghadiri deklarasi ini. Wakil dari simpul-simpul relawan naik ke pentas dan bersama-sama membacakan tekad untuk memenangkan Edy pada pilgub 27 November mendatang.
Dalam sambutan setelah pernyataan bersama itu, ketua tim pemenangan Edy, Mayjen (Purn) Dahlan Harahap, mengaharapkan agar para relawan mulai saat ini bekerja keras untuk meyakinkan warga Sumut agar memberikan suara kepada mantan Pangkostrad itu.
Dahlan mengatakan, Edy memerlukan enam juta suara untuk merebut kursi Gubsu. “Jumlah pemilih di Sumut ada sekitar 11 juta lebih. Maka untuk menang kita perlu enam juta suara,” kata Dahlan.
Pertarungan di pilgub Sumut kali ini menarik perhatian besar karena Edy yang diusung PDIP akan berhadapan dengan Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi, yang diusung oleh Gerindra, Golkar, PKS, PKB, PAN, Demokrat dan Nasdem. Koalisi besar ini berarti meliputi 70 dari 100 kursi DPRD Sumut.
Sejauh ini, Edy hanya diusung PDIP yang punya 21 kursi. PDIP belum lama ini menyerahkan surat tugas kepada Edy untuk mencari tambahan parpol pengusung dan memilih calon wagub.
Jika parpol tambahan tidak dapat, PDIP bisa mengusung sendiri karena hanya diperlukan 20 kursi DPRD Sumut.
Diperkirakan, Edy bisa menang karena sentimen antidinasti Jokowi sangat keras di Sumut. Ini bisa terjadi karena pemilih dari Koalisi Perubahan, yaitu Nasdem, PKB, dan PKS terutama akan memberikan suara kepada Edy.
“Pemilih yang berafiliasi ke PKS hampir pasti 90% lari ke Pak Edy,” ujar seorang kader senior Partai Oren di Sumut yang tak mau disebutkan namanya.
Sejumlah warga pendukung PKS yang hadir di acara deklarasi menyatakan tekad bahwa mereka akan berkampanye sekuat tenaga untuk kemenangan Edy Rahmayadi.
Mereka sangat kecewa dan marah kepada PKS yang mengusung Bobby. Para pemerhati politik memperkirakan PKS akan mendapat hukuman berat dalam pemilihan legislatif berikutnya.
Laporan Asyari Usman dari Medan