Dompu [EDITOR I News] – Trin…trin…bunyi pesan whatsapp dari handphone. Sisa subuh belum dibasuh pagi Tinar sudah mulai sibuk. Gadget di atas meja yang tidak jauh darinya di ambil, pesan lalu dibuka. Tanpa disangka-sangka, bunyi trin…trin… tadi datang dari jauh melewati benua dan samudera dan pengirimnya merupakan orang asing. Isi whatsapp bukan menawarkan sesuatu tetapi memesan produk. “Benar dengan ibu Tinar, saya pemilik outlet di Paris, mau memesan varian roasted original sebanyak 50 pcs, yang isi 100 gram” tulis bule dalam bahasa inggrisnya.
Atas bantuan mbah google, dia membalas pesan si bule, menanyakan alamat dan menginformasikan harga produknya. Setelah deal, barang lalu dikemas dan dikirim melalui jasa pengiriman.
Itu cerita setahun yang lalu, tahun 2022 awal mula produk home industri milik Tinar Meinati Kusumadewi asal Desa Songgajah mulai menembus benua eropa.
Dari desa terpencil
Songgaja adalah salah satu desa yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Jarak tempuh ke desa terpencil itu sekitar 100 kilometer dengan waktu 90 menit. Melewati jalur menuju gunung Tambora.
Wanita produktif itu memulai usaha pada tahun 2014. Karena baru, ia belum memiliki tenaga kerja. Usahanya itu kategori usaha mikro, kecil, dan menengah, dimana pangsa pasarnya baru sebatas di kios-kios, toko, dan pesanan.
Proses bisnis terus digelutinya dengan tekun dan tak kenal menyerah. Sehingga saat ini produknya memiliki banyak varian rasa dan aneka produk seperti kacang, abon, coklat, sari buah, dan sambal, semuanya berbahan baku kacang mete.
Dengan brand Songgajah yang dipayungi PT. Sentra Pangan Songgajah, usaha Tinar kini sudah bernafas lega, usahanya dikenal dan memiliki legitimasi hukum.
Memanfaatkan kekayaan lokal
Memilih kacang mete sebagai bahan baku utama produk alasannya karena memanfaatkan lahan jambu mete di desa nya seluas 150 hektar. Ini menjadi potensi yang harus dikembangkan, tidak hanya dijual dalam bentuk gelondongan (mentah) tetapi juga di olah untuk menambah nilai jual.
“Kalau punya nilai ekonomis tinggi, kenapa tidak kita kembangkan peluang itu,” ucap Tinar, ketika dihubungi, Rabu (25/10/2023).
Sejarahnya, tanaman mete ratusan hektar itu ditanam pada tahun 1998 pada saat transmigrasi, mulai dari pembibitan, penamaan dengan unsur hara terbaik sampai dengan peremajaan pohon mete sudah dilakukan. Dia katakan, usahanya bukan hanya sekedar untuk profit semata tetapi juga berdampak untuk ekosistem alam karena hampir seluruh produksi tidak menyisakan limbah.
Proses produksi yang ketat
Jika selama ini biji jambu mete di panen bebas tanpa dipetik. Namun setelah disulap menjadi makanan olahan, biji jambu mete dari tanah Dompu ini di panen oleh petani dengan menjalankan standar operasional prosedur.
Biji mete yang sudah bersih dijemur di bawah terik matahari sekitar 2-3 hari. Lalu di kupas dengan metode handcracked untuk meminimalisir getah pada kacang mete. Setelah dikupas gelondong dan kulit ari nya, kacang mete kemudian di oven dengan suhu tertentu untuk tingkat kerenyahan. Setelah itu, kacang mete siap untuk di olah menjadi produk kacang mete unggulan yang memiliki aneka rasa berbeda seperti rasa gurih dan gula aren. Selain itu, mete juga diversifikasi seperti coklat dan sambal.
Kapasitas produksi kacang mete Songgajah sebanyak 120 kilogram sekali dalam 2 minggu, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak tujuh orang, 4 orang pekerja tetap dan 3 orang kerja part time.
Sejauh ini, ketersediaan bahan baku untuk produksi masih mengandalkan dari tanaman yang ada karena potensi dan produktivitasnya masih sangat bagus.
Rasa gurih sampai ke Eropa
Seiring bertambahnya waktu, usaha kacang mete terus berkembang dan berhasil. Akibat keberhasilan itu, sejak tahun 2019 sampai sekarang, wanita kelahiran tahun 1992 sering mengikuti kegiatan expo tingkat nasional dan internasional. Dan dalam dua tahun terakhir yakni tahun 2022 dan 2023, produk kacang mete Songgajah sudah bertengger di Denmark, Paris, dan Malaysia. Keterlibatannya dalam pameran-pameran tersebut karena diundang oleh instansi pemerintah maupun BUMN.
Nampaknya stand Songgajah menyedot perhatian para pemburu kuliner. Pameran yang diikuti membawa berkah tersendiri, walaupun ada juga pameran yang didaftarkan sendiri. Usai kegiatan pameran, dari situlah order kacang mete dan diversifikasinya berdatangan. Para konsumen berasal dari perusahaan dan outlet tempat pameran dilaksanakan, karena produk mete Songgajah mereka ketahui dari kegiatan pameran. Ada juga yang memesan melalui kedutaan besar misalnya di Denmark.
Biasanya pesanan dari luar negeri untuk produk dengan kemasan 100 gr/pcs, dalam jumlah 30 sampai 80 pcs. Dan rasa yang dipesan yaitu varian roasted original.
Kaya varian produk dan menjaga kualitas
Produk UMKM Songgajah menyediakan varian rasa kacang mete ada Garlic, Brown Sugar dan terbaru Sweet Spicy guna memanjakan para penikmatnya, yang semuanya roasted no fried dengan harga bandrol Rp.25.000 – 85.000.
Supaya bisnis rumah tangga ini tetap eksis, maka dilakukan pengembangan produk yang didasari dari perkembangan minat dan perilaku konsumen, serta trend pasar. Agar kepercayaan konsumen terus terjaga, mempertahankan bahan baku yang berkualitas dan penerapan SOP yang baik dalam menjalankan produksi merupakan komitmen besar.
Bukan hanya itu, keberhasilan yang sudah diraih ini berkat sistem pemasaran secara online dan offline terus digencarkan. Sehingga tidak salah kacang mete Songgajah selain menjamah Eropa juga sudah masuk ke Singapura dan Malaysia.
Lagi-lagi, kacang mete Songgajah harus menjaga kepercayaan masyarakat dan mematuhi aturan main didalam menjalankan bisnis. Untuk itu, Tinar sudah mengantongi sertifikat halal, ijin PIRT, HAKI, dan sedang berproses yaitu ijin dari BPOM.
Sehingga wajar kuliner Songgajah menyabet Anugerah Prestasi Inkubasi Bisnis tahun 2021 dari RB Pertamina. Kemudian mendapatkan Anugerah Bangga Buatan Indonesia tahun 2022, juara 3 kategori kuliner. Dan beberapa penghargaan lainnya dari Kemenparekraf, Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi dan UMKM.
Bak dihampiri Dewi Fortuna
Tinar sadar bahwa keberhasilan suatu usaha harus bisa berkolaborasi dengan siapapun. Akhirnya pada tahun 2020 memutuskan bergabung dengan Rumah BUMN Pertamina (RB Pertamina) Dompu.
Sejak bergabung sampai sekarang, Songgajah home industri banyak memetik manfaat dari RB Pertamina, mulai dari pendampingan usaha, pengembangan, dan akses perijinan.
“Ikut serta dalam akselerasi RB se Indonesia sesuatu yang wah. Banyak lagi manfaat yang saya dapatkan salah satunya banyak kegiatan online yang bisa dijangkau untuk UMKM daerah seperti kami. Amazing RB Pertamina, pembawa rezeki,” ujarnya gembira menutup wawancara.
Sepak terjang RB Pertamina
RB Pertamina Kabupaten Dompu berdiri sejak tanggal 20 Agustus 2019, dimana jumlah UMKM yang dibina sebanyak 145 termasuk usaha kacang mete Songgajah.
Supervisor RB Pertamina Dompu Arie Priyono, menjelaskan, Rumah Pertamina Dompu merupakan sarana bagi pemerintah untuk mengembangkan UMKM di Kabupaten Dompu. RB PertamIna Dompu menyediakan berbagai layanan bagi UMKM, seperti konsultasi bisnis dan manajemen, pelatihan dan pendampingan, akses permodalan, pemasaran dan promosi.
Selain itu, RB Pertamina juga memiliki outlet yang menjual produk-produk UMKM binaan. Outlet tersebut menyediakan berbagai produk lokal, seperti makanan, minuman, kerajinan, dan lainnya.
Komitmen besar untuk kemajuan UMKM
Sejak berdiri, RB Pertamina banyak memberikan dampak positif bagi pengembangan UMKM di Kabupaten Dompu seperti telah memberikan konsultasi bisnis dan manajemen lebih dari 100 UMKM, mengadakan pelatihan dan pameran, serta bersama pemerintah daerah mendorong terciptanya car free day di Dompu.
Selain itu, pendampingan dan fasilitasi legalitas usaha, ijin edar dan sertifikasi halal bagi UMKM binaan.
Khusus pendampingan pelaku usaha mendapatkan modal usaha dariΒ lembaga keuangan formal, RB Pertamina sadar karena akses permodalan merupakan salah satu faktor penting bagi pertumbuhan dan pengembangan UMKM. Akses permodalan yang mudah dan terjangkau dapat membantu UMKM untuk mengembangkan usahanya, seperti memperluas kapasitas produksi, meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, dan meningkatkan daya saing.
“RB Pertamina Dompu berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM di Kabupaten Dompu. RB Pertamina akan terus berupaya untuk meningkatkan layanan dan memberikan pendampingan yang lebih intensif kepada UMKM binaan,” pungkas Arie, Kamis (26/10).