Penyelenggaraan rapat koordinasi dan kolaborasi semua stakeholder di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, tentang langkah preventif pernikahan anak di tingkat pelajar berhasil melahirkan 5 rekomendasi strategis dan berkelanjutan.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Yayasan Pendidikan Abdi Dompu (YPAD) dan difasilitasi oleh Bappeda & Litbang Dompu, hari Senin (6/5) yang bertempat aula rapat Bappeda itu diawali dengan penyampaian materi dan dilanjutkan dengan diskusi konstruktif mengenai kondisi aktual anak dan solusi mengatasi permasalahan.
Lima rekomendasi dimaksud, yaitu;
1. Perlu disegerakan upaya progresif (terstruktur, sistematis dan masif) dari semua stake holder mengingat data tingkat pernikahan anak di Dompu yang menempati urutan ke-2 se Nusa Tenggara Barat;
2. Perlunya komitmen kebijakan konstruktif dan sustainable ditingkat pemerintahan daerah, dinas, satuan pendidikan, dan seterusnya;
3. Perlunya inovasi dan strategi preventif yang kolaboratif, paralel, maju, berdaya saing serta berkelanjutan untuk percepatan pembangunan serta peningkatan kualitas SDM di Dompu;
4. Program sekolah berdaya bebas pernikahan pelajar berkelanjutan berbasis kinerja manajemen satuan pendidikan menjadi program yang perlu didukung dan dimulai sebagai kebijakan kolektif dan dilingungi melalui kebijakan pemerintah;
5. Launching program dan pengimbasan “Sekolah Berdaya Bebas Pernikahan Pelajar Berkelanjutan” dilaksanakan di hari Rabu, 8 Mei 2024 bertempat di SMPN 1 Dompu oleh pemerintah dan mitra pemerintah (stakeholder).
Koordinasi dan kolaborasi semua stakeholder serta launching program dan pengimbasan “Sekolah Berdaya Bebas Pernikahan Pelajar Berkelanjutan” merupakan inovasi YPAD yang dilandasi kekhawatiran tentang nasib anak dan remaja kedepan melihat kondisi faktual hari ini.