Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menjadi partai pemenang pemilu 2024 di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan pleno penetapan perolehan kursi, Nasdem meraih 7 kursi DPRD Dompu. Disusul Gerindra 5 kursi, dan Demokrat 3 kursi serta PKB 3 kursi keterwakilan.
Tahun ini, Dompu salah satu daerah yang menggelar Pilkada serentak 27 November mendatang. Para bakal calon sudah mulai bermunculan mulai dari petahana Kader Jaelani, kemudian Ridwansyah, Bambang Firdaus, dan Abdul Haris.
Empat bakal calon tersebut sangat membutuhkan dukungan parpol sebagai kendaraan untuk mendaftar di KPUD Dompu.
Sampai saat ini, belum ada bakal calon yang secara resmi mendapatkan dukungan pengusungan dari partai. Informasinya mereka masih berjuang melobi di Jakarta.
Mengingat Nasdem memiliki 7 kursi DPRD, maka siapapun yang mendapatkannya dipastikan bisa tampil di arena Pilkada. Karena untuk maju di Pilkada Dompu hanya butuh minimal 6 kursi DPRD atau 20 persen dari jumlah keseluruhan kursi DPRD Dompu. Di Dompu, jumlah kursi DPRD sebanyak 30.
Mengapa Nasdem menjadi parpol favorit? karena partainya Surya Paloh ini belum menentukan sikap politik padahal diketahui Bupati Dompu Kader Jaelani adalah kader Nasdem sekaligus mantan ketua DPD Nasdem Dompu.
Sejauh ini Nasdem belum menunjukan arah dukungan dan belum ada kabar secara otomatis akan mengusung Kader Jaelani sebagai bakal calon Bupati Dompu periode 2024-2029. Ini membuka peluang bakal calon lainnya termasuk Kader Jaelani akan berupaya mendapatkan Nasdem.
Kemudian, dinamika politik lainnya di internal Nasdem, sampai detik ini DPP belum mengeluarkan surat keputusan untuk kepengurusan yang baru pasca berakhirnya kepengurusan Kader Jaelani. Kondisi ini berpotensi memantik hasrat siapapun mau menjadi ketua Nasdem Dompu.
Ditengah hiruk pikuk belum adanya nakhoda Nasdem Dompu, publik dikejutkan sebuah postingan di facebook yang ditulis oleh akun bernama Kantiri Laona.
Unggahan tanggal 9 April tersebut bernada pertanyaan, yaitu “Benarkah Nasdem sudah dibayar oleh Kader Jaelani 8 miliar?”
Thread Starter atau TS ini sepi mendapatkan respon, hanya disukai oleh satu netizen.