Mahasiswa yang tergabung kedalam Aliansi Mahasiswa Dompu – Mataram (AMD – Mataram) mendesak Kejaksaan Tinggi NTB, untuk memeriksa Bupati Dompu Kader Jaelani beserta keluarganya karena terkait indikasi gratifikasi proyek sebesar Rp13 miliar sebagaimana dilaporkan sebelumnya.
Desakan itu disampaikan AMD dalam aksi demo puluhan mahasiswa, Selasa (28/5).
Koordinator AMD, Fahmi mengungkapkan, pihaknya menerima bukti setoran uang dari berbagai rekanan yang mengerjakan proyek pemerintah ke rekening adik Bupati Dompu inisial A.
Dugaan gratifikasi jelas dia, ditemukan adanya transaksi dilakukan yaitu perpindahan aliran dana yang dilakukan oleh 5 perusahaan jasa kontruksi yaitu CV. AR mengalirkan dana ke CV. AN sebanyak 6 kali.
Menurutnya, transaksi dimaksud menujukan pelanggaran yang dilakukan dua CV diatas karena pengalihkan uang via rekening hanya bisa dilakukan sebanyak 5 kali.
“Transaksi janggal terjadi pada dinas Dikpora Kabupaten Dompu. Bukti-bukti sudah kami serahkan dan tidak ada alasan bagi Kejati NTB untuk tidak menindaklanjuti laporan kami,β sebutnya, Selasa, 28 Mei.
Dijelaskan, salah satu dugaan kejahatan yang dilakukan oleh CV. AN karena pengalihan rekening tidak boleh dilakukan 5 kali dalam waktu yang sama oleh satu perusahaan.
“Ini sudah melanggar aturan tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah. CV. AN salah satu CV yang aktif melakukan pengalihan rekening dengan setiap dinas yang besar di Dompu. Perusahaan kontruksi ini kuat dugaan milik keluarga dekat βPendopo,β ujarnya.
Ia mendesak Kejaksaan harus segera bergerak, sebab dari hasil investigasinya, total anggaran proyek ini mencapai Rp13 miliar.
“Tidak hanya di Dikpora saja, tetapi disinyalir menyebar di Dinas Pertanian dan PUPR,” pungkas aktivis tersebut.